Awalnya saya ga kepikiran untuk nonton film ini. Berhubung ada yang bilang film ini keren, film ini tegang, film ini serem dan film ini sadis. Akhirnya timbul-lah rasa penasaran dan nonton juga. 😛
Film The Call menceritakan aktifitas keseharian markas panggilan darurat, laporan dan bantuan nine one one (911) yang dimana mereka sebut dengan “sarang lebah”. Kisah dalam The Call berawal dari seorang wanita yang bernama Jordan yang menerima panggilan darurat dari seorang anak remaja yang rumahnya dibobol seorang pria yang ingin membunuhnya tanpa alasan diketahui.
Jordan yang bekerja sebagai memberi saran dalam panggilan darurat nine one one (911), memberikan instruksi kepada anak remaja ini untuk bersembunyi dan sebagainya yang pada akhirnya si Jordan melakukan kesalahan yaitu dengan melakukan redial (menghubungi ulang) anak remaja ini sebagai pelapor dan akhirnya ketahuan oleh pria tersebut. Tidak beberapa lama, anak remaja tersebut muncul dalam berita televisi dan dinyatakan telah meninggal.
Sampai di kisah ini, perjalanan Jordan dalam film The Call masih terus berlanjut dengan rasa traumanya yang dimana aktifitas berlangsung setelah enam bulan kemudian si Jordan naik level bukan lagi sebagai penerima panggilan darurat melainkan sebagai mentor untuk staff baru yang akan menduduki dan bekerja sebagai penerima panggilan darurat nine one one (911).
Setelah enam bulan kemudian, inti film The Call baru dimulai yang dimana ada rasa tegang dan seru. Perjalanan Jordan yang kembali sebagai penerima panggilan darurat karena ada pelapor seorang remaja wanita juga yang diculik oleh pria sakit jiwa yang sebelumnya pernah masuk dan membunuh di enam bulan sebelumnya.
Untuk film The Call, dari point 1 sampai 10 maka saya memberikan point 7 untuk ketegangan dan jalan cerita yang sangat mudah ditebak. Tapi point 7 bukan berarti tidak layak di tonton melainkan saya rekomendasi film ini untuk di tonton. Kalau Anda cowo, pastikan kuping Anda terbiasa denger rasa gregetan dan ocehan cewe pada saat nonton. Soalnya waktu saya nonton, hampir semua cewe ngoceh gregetan. 😛
Discover more from Andhika Wijaya Kurniawan
Subscribe to get the latest posts to your email.
Andhika Wijaya Kurniawan 